Istana Apresiasi Akademisi & Praktisi Pertanian
Sabtu, 12 November 2011 10:52 wib
2 1 Email0
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Kendala utama yang dihadapi dalam membangun kemandirian pangan Indonesia adalah meningkatkan produksi padi untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk dan berkurangnya areal lahan sawah.
Untuk itu pemerintah, akademisi dan praktisi lintas sektoral sudah sewajarnya melakukan usaha-usaha bersama untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dan berkontribusi dalam mengatasi ancaman krisis pangan dunia.
Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief menegaskan mendukung penuh apa yang telah dilakukan oleh praktisi dan akademisi dibidang pertanian.
"Dalam MP3I Pemerintah telah menetapkan beberapa progaram yang dapat membantu untuk melakukan Percepatan perbaikan dan pembangunan infrastruktur, untuk menjamin ketersediaan air irigasi sehingga target produksi pangan nasional dapat tercapai," kata Andi dalam pesan elektroniknya kepada okezone, Sabtu (12/11/2011).
Ia menambahkan bahwa Jumat kemarin baru saja menerima Audiensi Prof. Dr. Ir.
Tualar Simarmata, MS dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.Turut hadir dalam paparan adalah praktisi di bidang Pertanian, Setiawan Purnomo, Jeffrie Margono serta Para Asisten Staf Khusus Presiden.
Prof. Dr. Ir. Tualar Simarmata, MS memaparkan Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT-BO) sebagai strategi dalam Melipatgandakan Produksi Padi dan Mempercepat Pencapaian Kedaulatan Pangan di Indonesia. Dengan dua strategi utama yaitu untuk Lahan Basah dan Lahan Kering.
"Saya Baru dari NTT, di sana kami telah melakukan program pemulihan dan peningkatan produksi pangan. Kami yakin lahan-lahan kurang produktif di Indonesia mampu kita pulihkan dan produksi Pangan dapat kita tingkatkan" tandasnya.
This entry was posted on Jumat, 11 November 2011
, 23.37 and is filed under Praktisi Pertanian Padi. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can skip to the end and leave a response.