PEMALANG - Meskipun sudah dilakukan penghijauan di sekitar pantai widuri jogging track dengan cara menanam pohon cemara laut, tetapi penanaman tersebut terus dilakukan oleh para pedagang yang berada di lokasi wisata untuk menanggulangi abrasi yang berkelanjutan terutama jika angin timur mulai datang.
Sepanjag pantai itu sering mengalami abrasi hingga mengenai warung milik para pedagang di lokasi itu. Padahal sejak pertama kalinya berdiri warung-warung sudah dilakukan penanaman pohon cemara laut disekitar pantai. Tetapi pohon tersebut selalu tumbang dengan ganasnya ombak.
Salah satu pedagang di lokasi tersebut, Sriyati (37) warga Kelurahan Widuri Kecamatan Pemalang, Kamis (2/12) mengatakan, penanaman pohon cemara laut sudah sering dilakukan oleh para pedagang yang ada ada di lokasi wisata, tetapi lagi-lagi tumbang diterjang ombak, pohon cemara rusak terjadi pada sisi timur wisata, namun untuk sisi barat, pohon masih kokoh.
Bibit pohon cemara yang ditanam para pedagang selalu mati karena terjangan ombak, bahkan para pengunjug pantai pun sering kali merusaknya karena terinjak oleh ban motor.
Menurutnya, cemara yang rusak akibat terjangan ombak sering terjadi antara bulan Februari-April, sebab pada bulan itu anginya besar sehingga membuat ombak sampai ke daratan pada warung-warung.
“Penamanan pohon cemara laut terus dilakukan pada bagian yang kosong, tetapi tanaman jenis tersebut seringkali mati diterjang ombak. Meskipun demikian, kesadaran para pedagang di sekitar wisata untuk menanam bibit pohon cemara terus dilakukanya,” ucap dia.
Hal tersebut dibenarkan Aris (35) pengurus paguyuban warung di lokasi itu, dengan kesadaran penuh para pedagang untuk selalu menanam pohon cemara di depan warungnya, maka akan meminimalisir terjadinya abrasi yang mengenai warungnya. ”Penanaman kembali pada tanah yang kosong dekat pantai sering dilakukan para pedagang, itu demi kebaikan dan kelancaran usahanya agar tidak terkena abrasi,” katanya. (ddm)